Sabtu, 28 Maret 2009

How to be A good Sunday school Teacher
Pagi itu, seorang guru sedang menjemput dua anak sekolah minggu dengan sepeda motor tuanya. Ia begitu rajin melakukan tugas, baik menjemput maupun mengantarkan mereka pulang ke rumah masing-masing seusai sekolah minggu. Pada suatu hari, ia ditanya mengapa ia begitu setia melakukan hal itu? Jawabnya, "Suatu saat aku ingin kedua anak ini bukan saja menjadi orang yang percaya kepada Kristus (menerima keselamatan di dalam Kristus). Aku ingin mereka menjadi murid Kristus yang setia dan dapat menjadi terang dunia melalui seluruh sikap hidupnya yang baik, yang menjadi kesaksian bagi banyak orang di sekitarnya."
Guru yang saya ceritakan di atas, entah sadar atau tidak, memiliki visi Bapa bagi kedua muridnya. Ia adalah guru yang memiliki visi ke depan.
Visi adalah penglihatan (vision) yang diterima seseorang untuk sebuah tujuan yang diharapkannya terwujud di masa mendatang. Misalnya, visi bangsa Indonesia adalah mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Visi adalah tujuan yang diharapkan terwujud. Karena itu, setiap guru sekolah minggu diharapkan memiliki visi.
Guru sekolah minggu yang tidak memiliki visi akan menjadi seperti pemain olahraga tanpa target (pemain sepak bola tanpa gol). Sebaliknya, guru yang memiliki visi akan dengan penuh semangat dan setia melakukan pelayanannya, seperti guru di atas.
Ada dua macam visi yang perlu kita pahami: visi global Bapa dan visi pribadi setiap guru.
VISI GLOBAL BAPA
Bapa, sebagai perencana keselamatan dan pemelihara seluruh kehidupan, sudah memiliki visi global, yaitu:
1. mewujudkan Kerajaan Allah di muka bumi ini sehingga semua makhluk akan merasakan shalom (damai sejahtera Allah) di bumi ini;
2. Matius 28:19-20: "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptiskanlah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Visi global Bapa yang sering disebut sebagai Amanat Agung Yesus bagi para murid ini sekaligus menjadi visi wajib, visi pokok, atau visi utama kita (para guru sekolah minggu).
Visi di atas membuat kita harus berjuang bersama Kristus yang menyertai kita. Berjuang untuk membuat semua bangsa (sebanyak mungkin orang) mau menerima Kristus dan menjadi murid-Nya! Jadi, anak-anak sekolah minggu bukan saja diharapkan menjadi anak yang percaya kepada Kristus. Lebih dari itu, mereka harus dididik menjadi murid Kristus. Murid yang belajar taat dan melakukan apa yang diperintahkan sang Guru, yaitu Yesus sendiri.
"Ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang Kuperintahkan kepadamu." Guru bukan hanya bertugas membuat anak-anak memahami apa yang Yesus ajarkan, apa yang Yesus kehendaki, apa yang diberitakan oleh Alkitab, melainkan lebih dari itu. Guru diharapkan membuat anak-anak menjadi pelaku firman.
Ajar anak-anak itu melakukan segala sesuatu yang diperintahkan Yesus kepada kita, yaitu mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati dan mengasihi sesama seperti diri kita sendiri (Mat. 22:34-40).
Membuat para murid menjadi pelaku-pelaku firman yang melakukan perintah Tuhan dalam kehidupan sehari-hari, merupakan visi wajib setiap guru sekolah minggu. Untuk itu, guru tidak cukup hanya pandai bercerita, meminta para anak belajar menghafalkan ayat, atau rajin ke sekolah minggu. Guru harus mengajar para murid untuk menjadi pelaku firman. Itu berarti setiap guru harus menjadi teladan bagi murid-muridnya. Setiap guru sekolah minggu harus menjadi kitab terbuka bagi semua muridnya sehingga mereka tahu bagaimana harus menjadi pelaku firman karena ada contoh nyata dalam hidup mereka.
Beranikah para guru memperjuangkan visi global Bapa ini? Mudahkah? Tidak mudah, bahkan sangat sulit! Membawa seorang anak ke sekolah minggu saja tidak mudah, apalagi memuridkan anak itu menjadi pelaku-pelaku firman. Visi ini sungguh tidak mudah. Karena itulah, Kristus menyatakan: "Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman." Penyertaan Yesus inilah yang menjadi kekuatan bagi kita yang lemah untuk mewujudkan visi global Bapa.
Sebuah visi biasanya adalah sebuah tujuan yang ideal, yang "hampir mustahil" untuk terwujud dengan sempurna. Namun, visi menjadi arah perjuangan kita. Walaupun menjadikan semua anak pelaku firman yang baik itu sulit, namun itulah visi kita. Visi global Bapa menjadi arah utama bagi pelayanan setiap guru sekolah minggu.
VISI PRIBADI SEORANG GURU SEKOLAH MINGGU
Di samping visi global Bapa yang merupakan visi utama seorang guru sekolah minggu, kita sebagai pribadi tentu saja boleh memiliki visi pribadi, sejauh tidak bertentangan dengan visi global Bapa. Jadi, visi pribadi harus mendukung visi global Bapa. Contohnya seperti berikut ini.
Seorang guru bersemangat melayani kelasnya karena terdiri dari anak-anak "kampung" dengan tingkat ekonomi rendah dan dari kalangan orang tua yang belum mengenal Kristus. Walaupun hanya mengajar empat orang murid setiap Minggu, ia melakukannya dengan setia. Sebab ia berharap empat murid itu menjadi cikal bakal kekristenan di daerah itu. Puji Tuhan, dua keluarga dari murid itu menjadi orang percaya karena pekabaran Injil anaknya sendiri. Dan sepuluh tahun kemudian, beberapa keluarga di daerah itu menjadi percaya dan ada cukup banyak anak menjadi murid sekolah minggu. Bagaimana dengan ekonomi masyarakat? Kelompok kecil orang percaya ini menjadi kesaksian yang indah. Mereka berhasil memiliki tingkat kehidupan yang lebih baik. Anak-anak sekolah minggu yang telah mendapat beasiswa berhasil memperoleh pekerjaan yang baik. Dengan demikian, visi guru itu berhasil, meski baru sebagian karena ada begitu banyak anak di daerah terbelakang yang kondisinya seperti itu. Adakah guru lain yang memiliki visi yang sama?
Visi pribadi setiap guru mungkin berbeda. Hal itu dapat terjadi karena perbedaan latar belakang dan situasi, serta kondisi pelayanan yang berbeda. Visi pribadi biasanya lebih bersifat jangka pendek dan terbatas.
Sumber:
• Mereformasi Sekolah Minggu: 8 Kiat Praktis Menjadikan Sekolah Minggu Berpusat pada An
ak, Paulus Lie, , halaman 72 -- 74, PBMR Andi, Yogyakarta, 2003.



Pagi itu, seorang guru sedang menjemput dua anak sekolah minggu dengan sepeda motor tuanya. Ia begitu rajin melakukan tugas, baik menjemput maupun mengantarkan mereka pulang ke rumah masing-masing seusai sekolah minggu. Pada suatu hari, ia ditanya mengapa ia begitu setia melakukan hal itu? Jawabnya, "Suatu saat aku ingin kedua anak ini bukan saja menjadi orang yang percaya kepada Kristus (menerima keselamatan di dalam Kristus). Aku ingin mereka menjadi murid Kristus yang setia dan dapat menjadi terang dunia melalui seluruh sikap hidupnya yang baik, yang menjadi kesaksian bagi banyak orang di sekitarnya."
Guru yang saya ceritakan di atas, entah sadar atau tidak, memiliki visi Bapa bagi kedua muridnya. Ia adalah guru yang memiliki visi ke depan.
Visi adalah penglihatan (vision) yang diterima seseorang untuk sebuah tujuan yang diharapkannya terwujud di masa mendatang. Misalnya, visi bangsa Indonesia adalah mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Visi adalah tujuan yang diharapkan terwujud. Karena itu, setiap guru sekolah minggu diharapkan memiliki visi.
Guru sekolah minggu yang tidak memiliki visi akan menjadi seperti pemain olahraga tanpa target (pemain sepak bola tanpa gol). Sebaliknya, guru yang memiliki visi akan dengan penuh semangat dan setia melakukan pelayanannya, seperti guru di atas.
Ada dua macam visi yang perlu kita pahami: visi global Bapa dan visi pribadi setiap guru.
VISI GLOBAL BAPA
Bapa, sebagai perencana keselamatan dan pemelihara seluruh kehidupan, sudah memiliki visi global, yaitu:
1. mewujudkan Kerajaan Allah di muka bumi ini sehingga semua makhluk akan merasakan shalom (damai sejahtera Allah) di bumi ini;
2. Matius 28:19-20: "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptiskanlah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Visi global Bapa yang sering disebut sebagai Amanat Agung Yesus bagi para murid ini sekaligus menjadi visi wajib, visi pokok, atau visi utama kita (para guru sekolah minggu).
Visi di atas membuat kita harus berjuang bersama Kristus yang menyertai kita. Berjuang untuk membuat semua bangsa (sebanyak mungkin orang) mau menerima Kristus dan menjadi murid-Nya! Jadi, anak-anak sekolah minggu bukan saja diharapkan menjadi anak yang percaya kepada Kristus. Lebih dari itu, mereka harus dididik menjadi murid Kristus. Murid yang belajar taat dan melakukan apa yang diperintahkan sang Guru, yaitu Yesus sendiri.
"Ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang Kuperintahkan kepadamu." Guru bukan hanya bertugas membuat anak-anak memahami apa yang Yesus ajarkan, apa yang Yesus kehendaki, apa yang diberitakan oleh Alkitab, melainkan lebih dari itu. Guru diharapkan membuat anak-anak menjadi pelaku firman.
Ajar anak-anak itu melakukan segala sesuatu yang diperintahkan Yesus kepada kita, yaitu mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati dan mengasihi sesama seperti diri kita sendiri (Mat. 22:34-40).
Membuat para murid menjadi pelaku-pelaku firman yang melakukan perintah Tuhan dalam kehidupan sehari-hari, merupakan visi wajib setiap guru sekolah minggu. Untuk itu, guru tidak cukup hanya pandai bercerita, meminta para anak belajar menghafalkan ayat, atau rajin ke sekolah minggu. Guru harus mengajar para murid untuk menjadi pelaku firman. Itu berarti setiap guru harus menjadi teladan bagi murid-muridnya. Setiap guru sekolah minggu harus menjadi kitab terbuka bagi semua muridnya sehingga mereka tahu bagaimana harus menjadi pelaku firman karena ada contoh nyata dalam hidup mereka.
Beranikah para guru memperjuangkan visi global Bapa ini? Mudahkah? Tidak mudah, bahkan sangat sulit! Membawa seorang anak ke sekolah minggu saja tidak mudah, apalagi memuridkan anak itu menjadi pelaku-pelaku firman. Visi ini sungguh tidak mudah. Karena itulah, Kristus menyatakan: "Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman." Penyertaan Yesus inilah yang menjadi kekuatan bagi kita yang lemah untuk mewujudkan visi global Bapa.
Sebuah visi biasanya adalah sebuah tujuan yang ideal, yang "hampir mustahil" untuk terwujud dengan sempurna. Namun, visi menjadi arah perjuangan kita. Walaupun menjadikan semua anak pelaku firman yang baik itu sulit, namun itulah visi kita. Visi global Bapa menjadi arah utama bagi pelayanan setiap guru sekolah minggu.
VISI PRIBADI SEORANG GURU SEKOLAH MINGGU
Di samping visi global Bapa yang merupakan visi utama seorang guru sekolah minggu, kita sebagai pribadi tentu saja boleh memiliki visi pribadi, sejauh tidak bertentangan dengan visi global Bapa. Jadi, visi pribadi harus mendukung visi global Bapa. Contohnya seperti berikut ini.
Seorang guru bersemangat melayani kelasnya karena terdiri dari anak-anak "kampung" dengan tingkat ekonomi rendah dan dari kalangan orang tua yang belum mengenal Kristus. Walaupun hanya mengajar empat orang murid setiap Minggu, ia melakukannya dengan setia. Sebab ia berharap empat murid itu menjadi cikal bakal kekristenan di daerah itu. Puji Tuhan, dua keluarga dari murid itu menjadi orang percaya karena pekabaran Injil anaknya sendiri. Dan sepuluh tahun kemudian, beberapa keluarga di daerah itu menjadi percaya dan ada cukup banyak anak menjadi murid sekolah minggu. Bagaimana dengan ekonomi masyarakat? Kelompok kecil orang percaya ini menjadi kesaksian yang indah. Mereka berhasil memiliki tingkat kehidupan yang lebih baik. Anak-anak sekolah minggu yang telah mendapat beasiswa berhasil memperoleh pekerjaan yang baik. Dengan demikian, visi guru itu berhasil, meski baru sebagian karena ada begitu banyak anak di daerah terbelakang yang kondisinya seperti itu. Adakah guru lain yang memiliki visi yang sama?
Visi pribadi setiap guru mungkin berbeda. Hal itu dapat terjadi karena perbedaan latar belakang dan situasi, serta kondisi pelayanan yang berbeda. Visi pribadi biasanya lebih bersifat jangka pendek dan terbatas.


disadur dari beberapa BLOG yang sangat indah dan memberi inspirasi bagiku.

Tata Ibadah Sekolah Minggu

Tata ibadah Natal sekolah Minggu (Kelas Kecil)

1. Saat Teduh

2. Bernyanyi

3.Votum-Introitus-Doa

4.Bernyanyi

5.Liturgi 1 : “Penciptaan”

Narator : Pada mulanya bumi itu kosong dan gelaaap sekali, sama seperti malam waktu tidak ada bulan dan bintang.

Lampu satupun tak ada yang menyala.karena gelapnya, kita tidak dapat melihat apapun. Begitulah Bumi pada mulanya.

1A.

1. Allah berfirman, jadilah terang! Maka terang itu jadilah

2. Allah menamai terang itu siang dan gelap itu Ia namai malam

3. Lihatlah, Alla juga membuat langit biru yang indah.

4. Siapakah yang membuat pohon – pohon Hijau, Bunga-bunga yang indah merekah?

5. Begitu Juga dengan Laut biru yang menghampar luas dan Indah, Siapa sih yang membuatnya?

6. Siapa juga yang membuat Matahari yang bersinar Terang??

7. Kalau yang membuat Bintang yang gemerlapan dan Bulan yang bercahaya dimalam hari, Siapa sih???

8. Gajah,Kelinci,Burung di udara, dan semua binatang itu sih Allah yang membuat!

9. Lalu siapa Dong yang menciptakan aku,kamu, papa, mama, dan semua orang dimuka Bumi??

10.Itu semua pasti Allah yang menciptakan dan Allah senang melihat semua yang telah dibuatnya itu, Lalu Ia pun beristirahat.

1B. Allah Pencipta(Nyanyian)

Terang, Bintang,Pohon,Hewan,dan Manusia

Siapa yang ciptakan?

Bukan saya,

Siapa Yang ciptakan?

Allah penciptanya!

1C. Langit dan Bumi(Nyanyian)

Langit dan Bumi juga alam seisinya

Semua Tuhan Ciptakan

Terang, bintang, Hewan, Pohon, Manusia

Allahku yang menciptakan semua.

6.Bernyanyi:Tahukah Kamu Jumlah Bintang.

Tahukah kamu jumlah Bintang di angkasa yang megah

Dan berapa jumlah awan mengitari dunia?

Tuhan Allah tahu semua tiada satu yang dilupa

Dari jumlah yang besar, dari jumlah yang besar

7.Liturgi II : “Manusia Berdosa dan Akibat dosa”

Narator : Wah….. indah sekali semua ciptaan Allah. Allah juga memberi nama manusia yang pertama yaitu Adam dan Hawa, dan mereka tinggal disebuah taman yang bernama Eden. Tetapi Adam dan Hawa NAKAL mereka tidak menurut kepada Allah, mereka melawan Allah.

II.A

1.Ular,adalah binatang yang jahat, mengerikan, dan suka menyerang manusia.

2. Suatu Hari Iblis masuk kedalam ular dan membujuk Hawa melawan Allah.

3. Hawa menurut kepada Iblis,begitu juga dengan Adam.

4. Mereka memakan buah yang di larang Allah.

5. Allah sangat sedih karena Adam dan Hawa tidak menurut perintahNya,maka Allah mengusir mereka dari Taman yang indah itu.

6. Sejak itu semua manusia jadi berdosa dan hidupnya susah.

II.B Mata Tuhan Melihat(Nyanyian)

II.C Aduh Senangnya (Nyayian)

Aduh senangnya naik kereta, kereta Besar buatan Tuhan,supirnya Bagus jalannya Lurus yang naik anak Tuhan (2x)

Aduh celaka naik kereta , kereta kecil buatan Iblis supirnya ngantuk, jalannya bengkok yang naik anak Iblis. (2x)

8.Bernyanyi :

9.Liturgi III : “Janji Allah”

Narator : Waktu manusia itu berdosa , Allah berjanji bahwa Ia akan tetap mengasihi kita. Allah berjanji akan ada seorang Penebus yang akan mengalahkan Iblis. Beginilaj bunyi janji itu.

III. A

1. Orang- orang yang ada dalam kegelapan baginya telah diberikan terang yang besar.

2. Seorang anak laki-laki telah lahir untuk kita dan segala kuasa ada padaNya.

3. Dia akan disebut Penasehat Ajaib, Alla Yang Perkasa, Bapa Yang Kekal dan Raja Damai.

4. Ia yang memberi damai sejahtera selamanya dan akan memerintah diatas Tahta Daud.

5. Ia berkuasa atas KerajaanNya dan memimpin dengan Adil, dan jujur sampai selama-lamanya.

6. Ia akan lahir dikota kecil Betlehem dari sana akan datang seseorang yang memerintah Israel.

7. Ia kelak akan seperti seorang gembala.

8. Ia akan melindungi dombaNya dengan kekuatan Tuhan.

9. Ia akan berkuasa atas nama Tuhan! RakyatNya akan bahagia, Aman dan Sejahtera.

10.Kekuasaan dan kebesaranNya akan tersebar sampai keujung Bumi dan Ia akan membawa damai.

III.B Didalam Palungan (Nyanyian)

Didalam palungan, tiada yang lain.

Terbaringlah Yesus berbalutkan kain.

BintangNya Dilangit mengkilap terang.

Dan Yesus tertidur lelap dan tenang.

III.C Selamat Natal Papa dan Mama( Nyanyian)

10.Puisi :

11.Liturgi IV : “Kelahiran Yesus”

Narator : Tibalah saat yang dinantikan itu. Allah akan memberikan seseorang untuk menolong kita yang berdosa dan semua isi dunia ini. Orang itu akan disebut Kristus, Dialah Juruselamat Dunia.

1. Pada suatu malam ketika semua orang sudah tidur, dipadang dekat Betlehem ada beberapa gembala yang belum tidur.

2. Tiba-tiba sekeliling mereka ada cahaya terang sekali. Mereka kaget dan takut, mereka melihat seorang Malaikat.

3. Malaikat itu berkata, “Jangan Takut! Aku Membawa kabar baik bagimu: Telah lahir seorang Juruselamat di Betlehem”.

4. Kemudian Gembala-gembala itu melihat banyak sekali Malaikat yang bergembira.

5. Semua menyanyi, “Kemuliaan di tempat yang Maha tinggi, Damai Sejahtera di bumi”.

6. Lalu para Gembala itu pergi ke Betlehem untuk melihat Juruslamat yang baru lahr itu.

7. gembala melihat Bayi dalam palungan, lalu serentak memuji Tuhan.

8. Bumi dan surga bersorak sorai menyambut kelahiranNya, Bumi dan Surga penuh kemuliaanNya.

9. Nama Bayi itu ialah Yesus, Dialah juruslamat yang dijanjikan Allah.

10.Malam ini Yesus telah lahir di Kandang Domba dikota Betlehem. Yesus lahir dihatiku, Yesus lahir dihatimu.

12.Penyalaan Lilin

Bernyanyi : “Malam Kudus”

13.Liturgi V : “Hidup Baru “

Narator : Nah Adik-adik …. Yesus telah lahir . Seperti orang Majus yang datang menyembah Tuhan Yesus dengan membawa hadiah-hadiah yang sangat indah, lalu Hadiah apa yang akan adik-adik berikan di hari Ulang Tahun Tuhan Yesus ini?.

V. A

1.Saya membawa Tabungan saya dan akan diberikan untuk menolong orang yang sedang kesusahan.

2. Hadiah yang saya bawa adalah bahan-bahan makanan bagi teman-teman yang membutuhkan.

3. Kalau hadiah yang saya bawa yaitu sikap saya untuk tidak melawan papa dan mama, kakak dan abang dan semua orang.

4. Hadiah yang akan saya persembahkan berupa janji saya untuk semakin rajin Sekolah Minggu, rajin berdoa dan menghormati Guru Sekolah Minggu.

5. Kalau saya membawa janji untuk lebih rajin belajar,menghormati Guru disekolah, dan menyayangi teman.

6. Tuhan Yesus pasti senang kalau saya berikan Hati saya untuk tidak lagi berbohong,mencuri ,menyontek dan bertengkar.

7. Waah…. Tuhan Yesus pasti senang sekali dengan hadiah-hadiah yang kita bawa itu, mari kita persembahkan dengan hati yang gembira.

8. Masuklah melalui pintu gerbangNya dengan nyanyian syukur,kedalam pelataranNya dengan pujian, bersyukurlah kepadaNya dan pujilah namaNya.

9. Ya, karena Dia hati kita bersukacita, sebab kepada namaNya yang Kudus kita percaya.

10.Kasih setiaMu ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepadaMu.

VB. Slamat- slamat datang.

Slamat-slamat datang, Yesus Tuhanku!

Jauh dari Surga tinggi kunjunganMu

Slamat datang Tuhanku kedalam dunia

Damai yang Kau bawa tiada taranya

Salam-salam

14. Mengumpulkan persembahan

Bernyanyi : Dison Adong.

15.Bernyanyi :

16.Cerita Natal

17. Doa Penutup + Doa Bapa Kami + Doa Berkat.